Jumat, 03 Juni 2011

3 Cara Rahasia Untuk Terlepas dari Belenggu Masalah Ala Paulus

Nats: "Kisah Para Rasul 16:23-29

Filipi suatu kota di daerah Makedonia, merupakan salah satu tujuan Rasul Paulus dan rekannya Silas dalam pelayanan misi mereka. Seperti halnya di tempat lain, di kota ini Paulus juga mendapat tantangan dari orang-orang yang tidak suka adanya pemberitaan Injil, Bahkan mereka di tangkap dan didera kemudian dimasukan ke dalam penjara.

 "Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. Sesuai perintah itu, Kepala Penjara memasukan mereka ke ruangan yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dengan pasungan yang kuat" Kis 16:25

Sungguh mengerikan dan menyedihkan, namun ternyata keadaan ini tidak mempengaruhi semangat Paulus untuk mengikut Jesus. Bahkan kita tau di dalam Kisah ini penjara tidak mampu menghalangi keinginan dan kemauan mereka untuk melayani Tuhan.

Saudara sekalian, sering kali dalam kehidupan kita sehari-hari banyak terdapat belenggu dosa ataupun masalah yang tanta kita sadari mengikat kehidupan kita. Bahkan mungkin hidup kita seperti terpenjara karena kita tidak dapat berbuat apa-apa untuk memulihkan hidup kita. Keadaan yang baik seakan-akan menghilang, sehingga kita tidak mempunyai harapan, hal itu terjadi dikarenakan banyak faktor. sebut saja pekerjaan tidak menentu, orang-orang sekeliling yang membenci kita, keuangan yang selalu berkekurangan, rumah tangga dan keluarga yang selalu bermasalah, teman pelayanan yang selalu bertentangan dengan kita; semua itu selalu kita hadapi dalam kehidupan kita sehari-hari. Tetapi saudara apapun yang terjadi kita tidak boleh menghalangi kita untuk setia melayani Tuhan. janganlah keadaan tersebut membelenggu hidup kita sehingga kita tidak dapat berbuat maksimal untuk melayani Tuhan.

Berikut ini Rahasia Rasul Paulus untuk lepas dari belenggu permasalahan:

1. Doa dan Puji-pujian
"tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka" Kis. 16:25

Penjara tidak membuat Paulus dan Silas bersedih dah muram, menangis, putus asa ataupun stress. Tetapi mereka justru menaikan doa dan puji-pujian kepada Allah. Berada di dalam penjara atau tiak bukan merupakan suatu alasan bagi dia untuk berhenti berdoa dan memuji-muji Tuhan. Dalam segala keadaan dia mencontohkan tetap memuji Tuhan.
Puji-pujian yang dinaikan kepada Tuhan akan membawa kekuatan bagi hidup kita. Terlebih lagi jika kita berada dalam suatu masalah. ada kuasa dalam puji-pujian. Tuhan bertahta di dalam puji-pujian kita. (Maz 22:4). bahkan lewat doa danpuji-pujian kita akan terlepas dari belenggu permasalahan kita; "

"Akan tetapi terjadilah gempa Bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua"Kisah Para Rasul 16:26.

2. Mempererat hubungan dengan Tuhan
"yang ku kehendaki adalah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan di dalam penderitaan-Nya. dimana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati" Fil 3:10-11.

Penderitaan yang dialami Paulus tidak membuat dirinya berhenti untuk mengenal Tuhan. Setiap kejadian dihidupnya meskipun dalam bentuk penderitaan dan penganiayaan membuat dia semakin mengenal Allah. oleh sebab itu penjara tidak membuat Paulus bersedih, karena dia tau dia memiliki sesuatu yang sangat berharga dalam dirinya. dan ia justru tidak mau melepaskan itu, bahkan ia ingin lagi mengenal Kristus agar dapat menerima mahkota yang sudah disiapkan baginya.
Masalah dan ujian diijinkan Tuhan bagi kehidupan kita agar kita dapat lebih mengenal dan mendekat pada Tuhan. Sakit penyakit, kebangkrutan, kegagalan  dan bahkan pergumulan bertahun-tahun terjadi dalam hidup kita agar kita dapat lebih lagi mempererat hubungan kita dengan Tuhan.
Dan ketika kita semakin dekat dengan Tuhan, maka tidak ada yang dapat menghalangi ataupun membelenggu semangat hidup kita, dan yang pasti janji-Nya akan digenapi dalam hidup kita.

"siapa gerangan ada padaku di surga selain Enggkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetap Allah selama-lamanya" Maz. 73:25-26

3. Berpikir Positif
"Jadi akhirnya saudara-sauda, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semua itu" Fil 4:8

Aniaya dan penjara bisa saja membuat rasul paulus menjadi putus asa, dia bisa saja kecewa dan protes kepada Tuhan. Dan sebagai manusia, dia juga bisa saja mengeluh dan bersungut-sungut. Tetapi yang kita lihat justru segala sesuatu yang positif yang positif keluar dari mulutnya. Dia tau pikiran yang positif membanya pada kemenangan.
Ketika bangsa Israel berada berada di padang gurun untuk menuju tanah perjanjian, banyak dari mereka yang bersungut-sungut atas keadaan yang mereka alami. Sebagian dari bangsa Israel yang bersungut-sungut tidak dapat masuk ke dalam tanah perjanjian (Bil. 14:27-30).
Ketika kita berpikiran negatif, menggerutu, mengomel dan mengeluh, maka kita sedang melepaskan berkat yang sebenarnya sudah menjadi bagian kita. Marilah kita senantiasa berpikiran positif dalam keadaan apapun yang kita alami. dengan demikian maka berkat Tuhan akan mengalir bagi kita. masalah maupun percobaan apapun tidak dapat membelenggu hidup kita yang senantiasa berpikiran positif. kita akan terus melangkah maju meraih kemenangan demi kemenangan.

Kesimpulan:
 "Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu." Fil 4:9
Rasul Paulus memberikan teladan yang sangat berharga pada kita untuk melakukan kehendak Bapa dalam setiap langkah hidupnya. apapun yang terjadi, apakah itu penjara atau aniayatidak dapat membelenggu hidupnya. bahkan ketika dia tetap menjaga hidupnya murni dihadapan Tuhan, nama Tuhan semakin dipermuliakan.